Sabtu, 15 April 2017

Tausiyah dadakan oleh Ustadz Kemang

Tausiyah Ustadz Kemang





 فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُون



 Maka makanlah (makanan) yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah (QS. An-Nahl: 114) 


Makanan yg boleh dimakan oleh orang-orang yang beriman harus memiliki 2 standar yaitu: Halalan (Halal), yaitu makanan yang diperoleh melalui cara yang sah menurut syariat (bekerja, milik sendiri, dll). 


Makanan yg tidak halal atau tidak sah menurut syariat contohnya: hasil curian, kejahatan, perampokan, makanan dari suap, korupsi, dll Thoyyiban (Baik), yaitu makanan yang mengandung gizi vitamin bagi kesehatan tubuh 




Hadits-Hadits Tentang Makanan dan Minuman Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama membakarnya. (HR. Ath-Thabrani) 


Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah : 


Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi 



 (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi) 


Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan. (HR. At-Tirmidzi) 


Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya.  (HR. Bukhari) 


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah [472]) 


Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan. (HR. Bukhari dan Muslim) 


Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas. (HR. Bukhari) 


Jika minum susu maka ucapkanlah, Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari itu) 


karena tidak ada makanan dan minuman yang setara dengan susu. (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman [5957], dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’[381]) 


Apabila kalian minum susu maka berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada mulut. (HR. Ibnu Majah [499]) 


Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan) 


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tangan saya (kalau makan) 

menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar